Waktu ikut membesuk teman yang baru selesai operasi kemarin, banyak mendapat cerita seputar pengalaman keluarga pasien yang menunggu di Rumah Sakit. Karena baru saja dioperasi, teman saya masih ditempatkan di ICU. Di ruang ICU ada sebuah ruangan panjang dengan tempat duduk panjang dari semen yang dipasangi keramik, untuk duduk para keluarga pasien. Tempat duduk itu mengingatkan saya pada meja dapur yang ada di rumah. Hanya yang ini jauh lebih panjang. Semua barang bawaan pun hanya ditaruh begitu saja di situ, atau di bagian kolongnya. Malamnya mereka pun terpaksa harus beramai-ramai tidur di ruangan itu dengan alas tikar atau koran.
Dini hari, ketika istri dari teman saya yang sakit terbangun, dia mencari-cari handphonenya. Tiba-tiba seorang laki-laki yang berada tidak jauh darinya bertanya, “Mbak, cari hapenya, ya? Nih, saya amankan di bawah bantal, takut diambil orang. Hape saya saja yang harganya cuman delapan puluh ribu diambil juga.” Setelah berkata seperti itu laki-laki itu pergi begitu saja.
Istri teman saya mengira kalau
laki-laki itu adalah saudara dari keluarga pasien yang lain. Ternyata semua
keluarga pasien yang ada di situ tidak ada yang mengenalnya. Beberapa saat
setelah kejadian itu ada seorang keluarga pasien yang tersadar kalau hape
miliknya telah raib, kemudian disusul oleh beberapa orang yang lain.
Belum lagi cerita tentang hilangnya
jemuran pakaian istri teman saya itu. Walaupun sebenarnya sudah diperingatkan
petugas, supaya jemuran pakaian diawasi, mengingat banyak kejadian pencurian
jemuran juga.Tetapi mana mungkin mengawasi jemuran sampai kering? Bisa-bisa
ikut garing juga, tuh ... hehehe.
Duh, ternyata benar, kejahatan ada
di mana-mana. Tak peduli di mana tempatnya, di rumah sakit, yang nota bene
tempat orang-orang yang lagi kesusahan pun, menjadi sasaran kejahatan juga. Rasa-rasanya
seperti sudah tidak ada sedikitpun tempat aman lagi di muka bumi ini. Jadi ...
waspadalah! Waspadalah! Hihihi ... kayak Bang Napi aja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar