11.03.2012

Hore!! Solo Karate Club Juara Umum Kejurda Lemkari Jawa Tengah 2012!


Posting yang amat sangat terlambat. Biarin ah, yang penting posting, hehe ... :D

Sekadar mencatat ...
Dalam Kejurda Lemkari II Jawa Tengah yang berlangsung di GOR Soesilo Soedarman, Gombong, Kebumen, dari tanggal 19 - 21 Oktober 2012 kemarin, Solo Karate Club (SKC) berhasil keluar sebagai Juara Umum mengungguli kontingen Wonosobo yang harus puas di posisi ke-2 dan kontingen Sragen di posisi ke-3.

Solo Karate Club berhasil megumpulkan 14 medali emas, 7 medali perak, dan 6 medali perunggu, melalui berbagai kelompok dan kelas yang dipertandingkan, dari Usia Dini sampai Senior B.

Kejuaraan yang diadakan setiap dua tahun sekali ini berjalan cukup lancar. Sayang sekali terjadi sedikit masalah pada saat pembagian medali. Ketika semua atlet peraih medali sudah dipanggil ke depan, ternyata ada ketidaksesuaian antara medali dan piagam penghargaan. Sehingga pengalungan medali hanya dilakukan untuk beberapa kategori saja. Selebihnya para atlet peraih medali yang sudah berjajar rapih harus membubarkan diri, dan official lah yang mengambil ke panitia.

Seharusnya hal seperti ini tidak akan terjadi jika saja panitia mempersiapkannya dengan matang. Semoga hal-hal seperti ini tidak akan terulang lagi di masa-masa yang akan datang. 

9.25.2012

Buku KKPK: KARATEKA CILIK


OSH!

Alhamdulillah. Buku Thifal yang berikutnya akhirnya terbit juga. Seri Kecil-Kecil Punya Karya yang diterbitkan oleh Penerbit DAR! Mizan. Buku ini bisa didapatkan di toko buku Gramedia, Togamas, Gunung Agung, atau bisa juga dibeli online di sini.

Sinopsis:

9.23.2012

SUSUH

















Ini cerita tentang masa kecil. Di mana pada waktu itu, aku masih duduk di bangku sekolah dasar, antara kelas 2 sampai 4 atau 5, gitu, deh.

Sepulang sekolah, bersama dengan beberapa teman yang lain, aku suka sekali mencari susuh atau sarang burung di pepohonan yang ada di sekitar rumah kami. Kebanyakan, sih, pohon melinjo. Karena di kampung kami, banyak rumah yang halamannya ditanami pohon melinjo. Selain buahnya yang bisa dibikin emping, kulit buah dan daunnya yang muda pun bisa dikonsumsi. Daun mudanya bisa untuk campuran sayur lodeh, bothok, sayur asem, dan beberapa macam masakan sayur lainnya. Kulit buahnya? Bisa juga untuk campuran berbagai macam sayur di atas, sebagai campuran kering tempe, dimasak oseng-oseng, maupun digoreng begitu saja sampai kering.

9.16.2012

KYAI RAJAMALA


Pertama kali melihatnya ketika saya masih duduk di kelas 2 SMA. Waktu itu saya berkunjung ke Museum Radya Pustaka, Solo, ditemani seorang keponakan saya.

Suasana museum yang sepi dan dingin semakin terasa mencekam ketika bau-bau wewangian seolah menguar melewati pintu-pintu dan jendela-jendela yang tinggi, memasuki ruang demi ruang di dalam bangunan museum yang sudah tua. Bulu kuduk saya berdiri demi mengendus bau bunga-bunga itu.

Dengan langkah ragu-ragu dan sedikit takut, saya berjalan ke arah belakang museum. Dan tahulah saya dari mana sumber bau wewangian tadi. Sebuah kembang setaman berada di samping sebuah patung kayu berwujud kepala raksasa. Itulah Canthik Kyai Rajamala.

Canthik Kyai Rajamala adalah kepala perahu milik Pakubuwono IV, yang pada jamannya digunakan untuk menjemput permaisuri Pakubuwono IV yang berasal dari Madura. Konon katanya, perahu itu juga digunakan untuk membagi-bagikan makanan kepada masyarakat yang tinggal di sepanjang Sungai Bengawan Solo.

Sebenarnya kepala perahu ini ada dua, tetapi yang satunya lagi  disimpan di Keraton Surakarta. Pada hari-hari tertentu patung ini harus diberi sesajen, berupa kembang setaman, yaitu beberapa jenis bunga yang ditaruh di sebuah wadah dari kuningan dan diberi air. Menurut penjaga museum yang saya temui pada saat saya masih SMA dulu, patung itu akan mengeluarkan bau amis, apabila lupa diberi sesajen.

Dan beberapa waktu yang lalu, ketika ada kesempatan berkunjung ke museum itu bersama suami dan kedua putri saya, gantian putri saya yang mengkeret. Thifal tak pernah lepas dari pegangannya pada punggung ayahnya, sambil ngintip-ngintip kepengin melihat juga. Hihihi.

8.15.2012

Nonton TANAH SURGA ... KATANYA



Pengin ngajak anak-anak nonton film ini. Tetapi ternyata mereka sudah punya agenda sendiri, nonton dan bukber bersama teman-temannya. Ya, sudah, gak jadi nonton, deh. Sebagai gantinya, search di Google sinopsis film ini, dan harus puas dengan cerita mereka usai nonton. Huuuft ...

Sinopsis :

Hasyim, mantan sukarelawan Konfrontasi Indonesia Malaysia 1965 hidup dengan kesendiriannya. Setelah istri tercintanya meninggal, ia memutuskan untuk menikah dan tinggal bersama anak laki-laki satu-satunya yang juga menduda, Haris, dan dua orang anak Haris bernama Salman dan Salina.

Hidup di perbatasan Indonesia Malaysia membuat persoalan tersendiri, karena masih didominasi oleh keterbelakangan dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Masyarakat perbatasan harus berjuang setengah mati untuk mempertahankan hidup mereka, termasuk keluarga Hasyim. Namun kesetiaan dan loyalitasnya pada bangsa dan negara membuat Hasyim bertahan tinggal.

7.26.2012

Liburan, Nonton AMBILKAN BULAN


Liburan tinggal seminggu lagi. Anak-anak sudah pada merengek minta beli tas, karena tas mereka sudah rusak ritsluitingnya.

Jadilah, Minggu sore itu kami bertiga (saya, Thifal dan Hasna) pergi ke Matahari  Singosaren. Anak-anak sudah hapal bagian tas di lantai 3. Tanpa menunggu saya, mereka segera meluncur ke lantai 3. Begitu sampai di ujung tangga escalataor, mata mereka tak berkedip menatap poster film Ambilkan Bulan, yang ternyata memang baru diputar di Studio 2.

“Mau nonton itu?” tanya saya.

“Emang boleh?” Hasna balik bertanya.

“Hasna telepon Bapak dulu, deh. Boleh enggak nonton Ambilkan Bulan?” saran saya.

Segera saja Hasna menghubungi bapaknya, dan detik berikutnya wajahnya sumringah sembari berkata, “Boleh, kata Bapak.”

Jarum jam menunjukkan pukul  11.00 WIB. Kami putuskan untuk menonton yang jam 12.30 WIB.Jadi masih ada waktu 1 jam untuk berburu tas sekolahnya anak-anak.

Satu jam kemudian ....

7.20.2012

Buku KKPK: THE BLUE CLUE


Sinopsis :
"Cepat, cepat, sembunyi!" kata Fany dengan suara pelan. Hampir berbisik.

Duuut ...! Suara aneh terdengar jelas di telingaku. Bau tak sedap pun memenuhi ruangan yang ada di balik lemari piala yang berlapis kaca mengilap itu.

"Hahahaha, aku kentut! Sorry, Guys!" kata Fany sambil tersenyum malu.

Ya ampuuun! Gagal total, deh, aksi Detektif Blue Clue menangkap si pencuri! Hihihi... kocak, deh, anak-anak ini. Pengin tahu, kan, bagaimana mereka mengungkap kasus pencurian yang kerap terjadi di sekolah mereka? Baca sekarang, yuk!

Buku KKPK: Bloreng, di Mana Kau?



Sinopsis :

Hewan apa yang berbulu halus, berkumis panjang, dan berwajah imut? Ya, kucing, tentu! Aih ... menggemaskan, ya? Pantas saja Thifal cinta banget kepada hewan yang satu ini. Bukan hanya Sparkles, kucingnya yang dia sayangi, tapi juga Blonteng dan Bloreng, kucing tetangganya. Bahkan, ketika Bloreng menghilang, Thifal yang sibuk mencarinya ke mana-mana.

6.29.2012

Liburan, Nonton BRAVE


Libur telah tiba --- libur telah tiba ... hore hore horeee!!!
Itu penggalan lagunya Tasya, yang masih sering dinyanyikan kalau liburan tiba.

Liburan sekolah kali ini, anak-anak saya sering protes karena tidak bisa liburan ke mana-mana. Maklum, ortunya belum bisa ambil cuti karena tanggung jawab pekerjaan (halah lebay ...).

Sebenarnya kasihan juga, sih, melihat mereka hanya di rumah dan kadang-kadang main ke rumah teman-temannya. Kegiatan mereka hanya nonton TV, ngegame di kompi, inetan, baca buku, dan ... yang jelas seperti mereka bilang ‘membosankan’!

Nah, kemarin sore, sepulang dari rumah temannya, Hasna minta ijin mau nonton film di XXI bareng sama kakaknya dan teman-temannya. Dia tanya film apa saja yang lagi main di XXI? Bersama Thifal, kakaknya, saya bantu cari info di google. Dan akhirnya, diputuskan mereka akan nonton BRAVE.

Brave adalah film animasi yang bercerita tentang seorang putri pemberani bernama Merida. Putri dari pasangan Raja Fergus dan Ratu Elinor ini berbeda dari putri-putri lainnya. Kalau biasanya seorang putri kerajaan itu anggun, berperilaku manis dan hanya diam di istana, Merida ini tomboy sekali! Ia ingin menjadi putri yang tangguh dan pemberani. Hobinya memanah dan berburu. Sayangnya, kedua orang tuanya menentang keinginan itu.

What?! Sang pemberani ditentang? Putri Merida pun berontak! Ia meminta bantuan kepada seorang penyihir yang ditemuinya secara tak sengaja, karena dituntun oleh api roh yang katanya dapat merubah takdir. Bukannya berhasil, ia malah membuat kekacauan di istana yang membahayakan sang putri sendiri. Merida pun harus mempertanggungjawabkan semuanya. Ia harus benar-benar membuktikan keberaniannya untuk mengembalikan keadaan istana yang aman dan damai seperti dulu.

Akankah usaha Putri Merida berhasil? Apakah ia benar-benar seorang putri yang tangguh dan pemberani? Hehehe ... nonton dulu, deh, bareng Hasna, Thifal, dan teman-temannya.

6.11.2012

Dea Dan Kakek Harun

 Nama lengkapnya Dealova, tetapi biasa dipanggil Dea. Ia seorang gadis kecil berusia 9 tahun, dan baru duduk di kelas 4 SD. Dea bukanlah murid yang selalu masuk ranking 10 besar di kelasnya. Tetapi bukan berarti Dea termasuk anak yang bodoh. Ia adalah anak dengan kemampuan sedang-sedang saja. Tetapi hampir semua teman, guru, dan orang-orang di sekitarnya sangat menyukainya, karena Dea adalah anak yang ramah, supel, dan baik hati. Ia sangat perhatian kepada siapa saja. Ia juga tak segan-segan menolong orang-orang yang membutuhkan bantuan.
Suatu hari, sepulang sekolah, setelah menunaikan sholat Dzuhur, Dea berpamitan pada ibunya untuk membeli es krim di warung Bu Ihsan, yang terletak tidak jauh dari rumahnya. Ketika Dea keluar dari warung Bu Ihsan, ia melihat Kakek Harun sedang duduk di teras rumahnya sambil melambai-lambaikan koran. Mula-mula Dea tidak mengacuhkannya. Tetapi kakek itu kembali melambai-lambaikan koran yang dipegangnya ke arahnya. Dengan ragu-ragu Dea berjalan menuju rumah Kakek Harun.

5.24.2012

KENANGAN



Aku memungut selembar amplop coklat tanggung di dekat kakiku. Amplop itu baru saja terjatuh dari sela tumpukan buku-buku tua di lemari ibuku, ketika aku sedang membereskan semua benda milik beliau. Buku-buku catatan pemasukan dan pengeluaran sehari-hari keluarga kami. Catatan dari ketika aku masih belum lahir sampai terakhir sekitar setahun yang lalu, ketika aku sudah menikah dan mempunyai dua orang anak. Ya, ibuku memang rajin mencatat semua pengeluarannya dengan rapi, tidak seperti aku. Entahlah, bagaimana ibuku bisa begitu telaten membuat pembukuan seperti itu. Dulu, ketika aku pertama kali indekos, ibu sering mengajariku membuat catatan pengeluaran seperti itu. Awalnya aku rajin sekali mencatat pengeluaran-pengeluaranku. Tetapi lama kelamaan aku menjadi malas, karena menurutku terlalu ribet, dan akhirnya buku catatan itu hanya mangkrak di rak buku diselimuti debu.
Segera saja kukeluarkan seluruh isi amplop itu. Beberapa lembar foto hitam putih, tampak masih awet gambarnya. Masih cemerlang. Hanya di bagian warna putihnya tampak agak menguning dimakan usia. Aku meneliti satu per satu wajah-wajah yang ada dalam foto tersebut. Hampir aku tidak mengenalinya, tetapi lamat-lamat tampaknya aku mulai mengingatnya. Ada fotoku sendiri ketika masih kecil, mungkin waktu aku masih sekitaran kelas 3 atau 4 SD, aku tidak ingat persis.

5.18.2012

Cerpen PLAGIATOR



Cerpen Plagiator, karya putriku Thifal, bercerita tentang ulah Kiran yang menjiplak karya tulis milik Ayu, teman sekolahnya. Meskipun pada akhirnya Kiran menyadari kesalahannya dan meminta maaf pada Ayu.

Ide ceritanya terinspirasi dari sebuah kejadian yang dialami sendiri oleh putriku, di mana pada suatu saat dia kehilangan sebuah flahdisk miliknya.  Tetapi konfliknya semata-mata hanyalah pengembangan dari ide itu sendiri, meskipun dia juga memasukkan potongan-potongan pengalamannya dalam cerita itu.  

Saya lupa berapa lama Thifal menyelesaikan cerpennya ini. Mungkin sekitar semingguan, karena ia hanya bisa menulis pada malam hari, seusai belajar. Itu pun kalau tidak keburu ngantuk. Pagi sampai sore ia sekolah. Jum’at libur, tetapi biasanya ia lebih suka main ke rumah temannya sampai sore, atau kadang-kadang teman-temannya yang datang ke rumah. Minggu pun ia harus masuk sekolah, karena ada tambahan pelajaran menjelang Ujian Nasional. Ia sudah kelas enam, dan harus mempersiapkan diri untuk UN.

Kami tidak menyangka ternyata cerpen ini berhasil menjadi Juara Ketiga dalam Lomba Cerpen Nasional Tingkat Sekolah Dasar Tahun 2011. Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan, Allah SWT, atas prestasi yang telah diraih putri kami. Harapan kami, dia akan semakin termotivasi untuk berkarya dengan lebih baik, dan tetap rendah hati.

Cerpen Plagiator ini ada dalam buku KKPK ‘Hidung Pinokio Niko’ yang diterbitkan oleh Penerbit DAR! Mizan. Semua cerita dalam buku ini adalah karya-karya terpilih Lomba Menulis Cerpen Tingkat SD yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bekerja sama dengan Penerbit DAR! Mizan, tahun 2011.

5.11.2012

Kejahatan Ada di Mana-Mana!


Waktu ikut membesuk teman yang baru selesai operasi kemarin, banyak mendapat cerita seputar pengalaman keluarga pasien yang menunggu di Rumah Sakit. Karena baru saja dioperasi, teman saya masih ditempatkan di ICU. Di ruang ICU ada sebuah ruangan panjang dengan tempat duduk panjang dari semen yang dipasangi keramik, untuk duduk para keluarga pasien. Tempat duduk itu mengingatkan saya pada meja dapur yang ada di rumah. Hanya yang ini jauh lebih panjang. Semua barang bawaan pun hanya ditaruh begitu saja di situ, atau di bagian kolongnya. Malamnya mereka pun terpaksa harus beramai-ramai tidur di ruangan itu dengan alas tikar atau koran.

Dini hari, ketika istri dari teman saya yang sakit terbangun, dia mencari-cari handphonenya. Tiba-tiba seorang laki-laki yang berada tidak jauh darinya bertanya, “Mbak, cari hapenya, ya? Nih, saya amankan di bawah bantal, takut diambil orang. Hape saya saja yang harganya cuman delapan puluh ribu diambil juga.” Setelah berkata seperti itu laki-laki itu pergi begitu saja.
Istri teman saya mengira kalau laki-laki itu adalah saudara dari keluarga pasien yang lain. Ternyata semua keluarga pasien yang ada di situ tidak ada yang mengenalnya. Beberapa saat setelah kejadian itu ada seorang keluarga pasien yang tersadar kalau hape miliknya telah raib, kemudian disusul oleh beberapa orang yang lain.
Belum lagi cerita tentang hilangnya jemuran pakaian istri teman saya itu. Walaupun sebenarnya sudah diperingatkan petugas, supaya jemuran pakaian diawasi, mengingat banyak kejadian pencurian jemuran juga.Tetapi mana mungkin mengawasi jemuran sampai kering? Bisa-bisa ikut garing juga, tuh ... hehehe.
Duh, ternyata benar, kejahatan ada di mana-mana. Tak peduli di mana tempatnya, di rumah sakit, yang nota bene tempat orang-orang yang lagi kesusahan pun, menjadi sasaran kejahatan juga. Rasa-rasanya seperti sudah tidak ada sedikitpun tempat aman lagi di muka bumi ini. Jadi ... waspadalah! Waspadalah! Hihihi ... kayak Bang Napi aja.

4.23.2012

WAZIM


Dulu, ketika kami masih tinggal di Jogja, suami sering pijat ke seorang tukang pijat tuna netra yang berpraktek di sekitaran alun-alun Keraton Yogya. Tukang pijat ini adalah langganan kedua mertua saya. Pada hari-hari yang lain, ketika beliau sedang tidak berpraktek di tempat itu, kami juga bisa datang ke rumahnya. Waktu itu mungkin beliau berusia sekitar lima puluhan sampai enam puluhan tahun (saya tidak tahu persis, karena saya orang yang sangat payah dalam menebak usia seseorang). Kami memanggilnya Pak Wazim, nama yang terdengar cukup unik di telinga saya.

Pak Wazim tinggal di sebuah rumah kecil yang bersih dan rapi, bersama istrinya yang juga seorang tuna netra. Ketiga orang anaknya tinggal di kota yang berbeda, karena pekerjaan mengharuskan mereka tinggal jauh dari kedua orang tua. Anak-anak mereka cukup berhasil dalam hidupnya, mengingat mereka lahir dari keluarga sederhana, dari pasangan tuna netra pula. Saya tidak ingat mereka bekerja sebagai apa, tetapi dari foto-foto yang terpasang di dinding, sepertinya ekonomi mereka cukup bagus. Saya hanya ingat satu dari mereka bekerja di salah satu bank swasta.

4.16.2012

Lomba Menulis Cerpen Kebudayaan Indonesia


Lomba Cerpen Kebudayaan Indonesia: Asyiknya Indonesiaku, yang hadiah utamanya tiket ke UBUD WRITERS & READER Festival di Bali pada Bulan Oktober!
Pada mau ke Bali kan? makanya ayo ikutan Lomba Cerpen Kebudayaan Indonesia: Asyiknya Indonesiaku, dengan syarat sebagai berikut :
Tema: Asyiknya Indonesiaku
Mengangkat Budaya Indonesia yang membuat kita bangga sebagai bangsa Indonesia

Persyaratan lomba:

1.  Naskah bertema tentang nilai positif kebudayaan bangsa Indonesia.
2.  Naskah merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan atau dibantu pihak lain.
3.  Naskah ditulis dengan Bahasa Indonesia yang baik, font Verdana 12pt, Spasi 1,5pt, 4-6 Halaman dalam bentuk print out ukuran kertas A4
4.  Naskah belum pernah dipublikasikan di media mana pun.
5.  Pengiriman naskah disertai dengan fotokopi identitas diri (kartu pelajar/ dan biodata singkat: nama, umur, sekolah, alamat lengkap, nomor telepon/handphone) alamat e-mail/FB/Twitter.
6.  Peserta adalah warga negara Indonesia berusia di bawah 12 tahun.
7.  Pengiriman naskah dilengkapi dengan potongan Kupon Lomba Cerpen yang terdapat dalam buku terbaru KKPK, yang terbit mulai April 2012.
8.  Naskah dikirim ke alamat Panitia Lomba Cerpen Kebudayaan Indonesia 2012. Penerbit Mizan: Jln. Cinambo No.135 Cisaranten Wetan - Bandung 40294 Telp. 022-7834310 faks. 022-7834311
9.   Naskah harus diterima panitia 13 Juli 2012 (cap pos).

Nah, seperti yang telah disebutkan di atas, Hadiah Lombanya adalah:
1.  Satu Karya Terbaik akan mendapatkan Tiket ke UBUD WRITERS & READERS FESTIVAL di Bali pada Oktober 2012. Satu Pemenang berhak mendapatkan tiket Pesawat PP, Hotel, plus uang saku (berlaku untuk 2 orang).
 2.  20 Naskah terbaik akan diterbitkan KKPK LUKS EDISI KHUSUS Tema Kebudayaan Indonesia.

Satu karya pemenang cerpen terbaik dan 20 cerpen terpilih akan diumumkan pada 1 September 2012. Pengumumannya bisa dilihat di www.mizan.com, www.kecilkecilpunyakarya.com, Facebook dan Twitter KKPK.

Seru kan kejutannya? Jadi tunggu apa lagi? Ayoo persiapkan diri kalian untuk mengikuti Lomba Cerpen Kebudayaan Indonesia 2012 :  Asyiknya Indonesiaku!

SUSAHNYA MENCARI SEKOLAH

Plong sudah. Dua hari yang lalu aku cuti untuk daftar ulang putri pertamaku di sebuah sekolah menengah pertama, sekaligus pertemuan wali calon murid dan komite sekolah. Berarti putriku sudah mendapatkan sekolah, seperti yang diinginkannya.

Beberapa saat yang lalu, kami sempat bingung dan agak tegang memikirkan masalah sekolah ini. Ada 3 alternatif sekolah yang menjadi pilihan kami. Awalnya putriku sudah mantap dengan pilihannya, yaitu di sekolah B. Tetapi ayahnya menginginkan dia bersekolah di sekolah A, dengan banyak pertimbangan ini dan itu. Kebetulan sekolah A ini test masuknya lebih awal. Oleh ayahnya, putriku pun didaftarkan di sekolah A. Begitu tiba hari test, putriku tidak mau berangkat. Ketika dipaksa malah menangis. Duuuh ... gimana, nih? Singkat cerita, akhirnya dia mau berangkat juga, setelah dibujuk-bujuk begitu lama, dengan menahan-nahan perasaan yang siap meledak pula!

Begitu dinyatakan diterima di sekolah A, putriku malah jadi bingung dan bimbang. Di satu sisi dia ingin dengan pilihan awalnya, di sisi yang lain dia mulai jatuh hati pula dengan sekolah A. Sementara aku dan ayahnya, jadi ikut-ikutan bingung, setelah mendengar info dari sana-sini tentang biaya-biaya tak terduga setiap bulannya. Sebenarnya wajar, sih, karena memang ini sekolah swasta, unggulan lagi! Bisa saja dipaksakan, tetapi apakah nantinya kami bisa juga memaksakan diri untuk adiknya, dua tahun yang akan datang? Kami bimbang, tegang, rusuh. Ah ... kenapa masalah memilih sekolah saja bisa bikin stress begini, sih?

3.21.2012

SAAT PUTRIKU BERTANYA



Suatu hari, saat Hasna, putri keduaku masih duduk di bangku TK, ia bertanya padaku, “Ma, kenapa agamaku Islam? Kenapa aku tidak yang lain saja?”

Deg! Aku tersentak. Kaget. Tidak menyangka ia akan bertanya seperti itu. Secepat kilat aku berusaha memutar otak (meski agak-agak lemot), untuk segera mendapatkan jawaban yang tepat, yang akan kusampaikan pada putri kecilku itu.

“Kenapa bertanya seperti itu?” tanyaku.

3.13.2012

PEREMPUAN BERAMBUT MERAH


Beberapa hari yang lalu, karena kunci motor tiba-tiba ngumpet dan tak bisa ditemukan, saya terpaksa ke kantor dengan nebeng teman saya yang kebetulan tinggal sekompleks dengan saya. Di perjalanan, teman saya yang baru beberapa bulan menempati rumah barunya, bercerita tentang adanya seorang preman perempuan di kompleks kami. Dia menceritakan pengalamannya bertemu dengan perempuan tadi, dan cerita-cerita yang berkembang seputarnya. 

Awalnya saya blank ketika teman saya menyebut tentang ‘preman perempuan’, karena memang saya tidak mengenal lingkungan saya dengan cukup baik. Tetapi dari ciri-ciri fisik yang disebutkan teman saya, dan semua cerita tentangnya, saya langsung mengerti perempuan yang dimaksud. Semua orang di kompleks perumahan pasti mengenalnya. Meskipun hanya sekali, pasti pernah didatangi olehnya. Minimal mendengar ceritanya.

Dia seorang ‘perempuan’, mungkin sebaya dengan saya, atau sedikit lebih tua, tapi bisa juga sedikit lebih muda. Rambut keringnya yang terkesan kasar dan awul-awulan dipotong cepak, bercat murahan warna merah membara. Sorot matanya redup tanpa cahaya. Guratan wajah tirusnya yang gelap dan kusam menyiratkan beban hidup yang teramat berat.

THIFAL DAN DUA CANGKIR KOPI


Thifal, putri pertama saya, suka sekali minum kopi. Sering kali, dia baru mau bangun pagi setelah minum kopi. Malam, waktu belajar dia juga selalu minta dibikinkan kopi. Apalagi saat-saat sekarang ini, ketika waktu Ujian Nasional sudah mulai dekat. Ketika jadwal belajarnya semakin padat.

Hampir setiap hari dia belajar sampai larut malam, bisa sampai pukul 24.00 WIB. Bahkan kadang-kadang sampai pukul 01.00 dini hari, atau pernah juga sampai pukul 01.30. Saya dan ayahnya sudah sering menasehati untuk tidak belajar sampai larut malam, tetapi tidak digubrisnya. Dia beralasan, lebih enak belajar pada malam hari, karena suasana yang sepi sangat membantunya dalam belajar.


Sebenarnya bukan hanya saat-saat sekarang ini saja dia begitu. Selama ini dia sudah terbiasa belajar sampai larut malam. Sebagai orang tua tentu kami khawatir, dong, dengan pola belajarnya yang seperti itu. Kalau belajarnya sampai larut malam begitu, otomatis, kan, jam istirahatnya kurang. Sementara dia harus bangun pagi-pagi untuk menunaikan sholat subuh, kemudian karena sekolahnya fullday, sampai di rumah kembali sudah pukul 16.00 WIB. Lalu kapan istirahatnya? Kami khawatir hal itu akan mempengaruhi kesehatannya.

2.20.2012

WIWIT


Sewaktu kecil dulu, saya suka sekali ikut wiwit. Wiwit adalah tradisi selamatan menjelang panen padi. Apabila padi telah menguning dan siap untuk dipanen, biasanya si empunya sawah mengadakan ritual ini, yang dipersembahkan khusus untuk Dewi Sri, atau Dewi Padi.
Tradisi wiwit itu sendiri berupa arak-arakan yang dipimpin oleh seorang perempuan dewasa, berjalan di galengan (pematang) sawah, dan diikuti oleh anak-anak di belakangnya. Rombongan ini membawa sesaji berupa kembang setaman, nasi putih lengkap dengan trancam, ingkung ayam kampung yang dipanggang, telur rebus, ikan asin, tempe, rempeyek kedelai hitam, dan buah-buahan.

1.29.2012

HUAAAA.... JENUH & BOSAN!!!


Sudah lebih dari seminggu ini rasanya suntuk banget, jenuuuh tingkat tinggi dan sepertinya semangat saya menguap, hilang entah ke mana. Mungkin juga luruh bersama air hujan yang belakangan setia mengguyur bumi tercinta. Atau bisa juga terbang terbawa angin puting beliung, yang beberapa hari lalu sukses mengantarkan beberapa pohon di Kota Solo, rebah berkalang tanah. 

Setiap pagi menjelang, perasaan jenuh dan bosan diam-diam merayap (halah...kayak cicak aja!). Merambat pelan-pelan, hadir lagi dan lagi, hingga mampu membuat saya malas berat untuk berangkat bekerja, dan kepala saya berasa penuh sesak. OMG!!! Ya Allah... beri saya kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi kondisi seperti ini. Oh ya... satu lagi, beri saya jalan keluar yang terbaik, Ya Allah!

Dari googling saya mendapatkan beberapa tips mengatasi kejenuhan dan kebosanan dalam bekerja. Diantaranya adalah yang saya tuliskan lagi dibawah ini. Dalam hati saya berharap tips-tips ini bisa membantu saya menghilangkan rasa jenuh dan bosan saya, dan selanjutnya akan membangkitkan kembali semangat saya. Semangat untuk kembali bekerja dengan sepenuh hati, atas nama cinta dan demi tetap berdenyutnya nadi kehidupan.

Ini dia tips-tips mengatasi kejenuhan dan kebosanan dalam bekerja : 

I. Tips yang saya baca di blognya Joko Purwanto
· Tetap bersyukur bahwa anda telah mendapatkan pekerjaan. Karena banyak orang mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan.

· Belajar mencintai pekerjaan anda, karena dengan mencintai pekerjaan, akan membuat anda lebih semangat dalam bekerja.

· Tetapkan target yang harus dicapai, untuk menghindari bermalas-malasan yang memunculkan rasa bosan.

· Cobalah melakukan pekerjaan baru, atau membaca buku motivasi, yang dapat menambah semangat hidup anda.

· Tambahlah pengetahuan baru atau inovasi yang dapat meningkatkan kemampuan kerja dan produktifitas anda.

· Ambillah cuti anda dan berlibur bersama keluarga. 

II. Tips yang saya baca di blognya Yusti Melyani
· 15 Menit
Coba hibur diri dengan mendengarkan musik yang bisa bikin semangat (seperti jenis upbeat, hiphop & pop rock), atau buka situs internet untuk mencari informasi tentang sesuatu yang sedang ramai di bicarakan, atau bisa juga update status di Facebook atau Twitter. Tetapi yang harus diingat, jangan sampai keasyikan hingga lupa waktu yaa….!!!

· 3 Hari
Cuti 3 hari. Akan lebih bermanfaat kalau dipakai untuk istirahat di rumah, melakukan hal-hal seperti creambath atau luluran sendiri di rumah, mendekor ulang kamar, atau mencoba resep baru. Pergi ke luar kota hanya akan membikin tubuh capek. Dan untuk berpergian pun butuh biaya yang ngga sedikit.

· 1 Minggu
Jika mulai bosan dan jenuh, itu berarti kita butuh tantangan. Untuk mencari ide-ide baru, cobalah untuk mengajukan kepada atasan untuk mengikuti pelatihan (seperti public speaking atau bahasa mandarin untuk keperluan bisnis). Tetapi jika kantor belum mengadakan, maka cobalah lakukan sendiri dari sekarang

· 1 Tahun
Jika semua cara sudah dilakukan, tetapi rasa jenuh dan bosan tetap saja tidak mau hilang, coba deh, kita pikir-pikir lagi, mungkin memang kita sudah tidak cocok dengan suasana kantor, mulai dari soal pekerjaan sampai rekan kerja.

Jadi tolong di ingat yaa, jalan keluarnya ngga harus resign kan?. Konsultasikan dengan atasan atau HRD, mungkin saja kita bisa minta rujukan ke divisi yang lebih sesuai minat & kemampuan kita. Kecuali kalau kita sudah punya bisnis sampingan yang bisa di kerjakan di rumah.

Akhirnya, setelah selesai membaca beberapa artikel sejenis, saya mengambil keputusan. Keputusan saya adalah... tetap bekerja seperti biasa dan lebih banyak berdoa, lebih mendekatkan diri pada Allah, dan curhat pada-Nya. Insya Allah, beban itu (rasa jenuh dan bosan itu) lama-lama akan memudar dengan sendirinya. Semoga!!!

1.16.2012

SUWAKAN


Ngobrol tentang masa kecil dengan seorang teman dari satu daerah memang seru. Karena banyak kesamaan pengalaman masa kecil, yang mana, sebagaimana kebanyakan anak desa pada waktu itu bebas bermain sesuka hati, di halaman rumah, di lapangan, di sawah, di empang, maupun di kali. Yang pasti waktu itu tidak banyak larangan dari para orang tua, yang khawatir bajunya akan menjadi kotor, atau badannya akan terkena kuman.

Saya jadi teringat, salah satu kegiatan sepulang sekolah pada waktu itu adalah mencari cethul –atau ikan-ikan kecil- di kali kecil pinggir desa (sebenarnya, sih, hanya saluran irigasi), bersama beberapa teman. Hasil tangkapan yang hanya beberapa ekor itu kami bawa pulang untuk dipelihara di bak mandi, atau kadang-kadang suka digoreng juga untuk lauk santap siang. Wuiiih... rasanya senang sekali bisa bersantap siang dengan lauk hasil jerih payah sendiri. Puas gitu, loh. Hihihi.

Apabila kali kecil kami mendapat giliran dimatikan aliran airnya, saat itulah pesta besar buat kami. Karena kedalaman air yang hanya sebatas mata kaki sangat membantu kami dalam menjalankan misi kami. Selain berhasil mendapatkan lebih banyak cethul, biasanya kami juga bisa mendapatkan udang-udang kecil yang bersembunyi di bawah batu, atau di rongga bagian bawah dinding kali yang terbuat dari semen, dengan cara memasukkan jari-jari kita ke dalam rongga tersebut, dengan meraba-raba. Kalau ada udang yang teraba, segera kita genggam dan ... tring... seekor udang pun berhasil kita tangkap.

Ada seorang teman yang ahli sekali dalam bidang raba-meraba ini. Kalau saya sih, takut. Takut kalau ternyata yang bersembunyi di situ adalah seekor ular. Bisa saja kan?


1.13.2012

Buku-Buku Karya THIFAL


Novel 
Penerbit DAR! Mizan
2012


Novel 
Penerbit DAR! Mizan
2012


Antologi Cerpen
Karya Para Pemenang
Lomba Cerpen Nasional Tingkat SD
Penerbit DAR! Mizan
2012


Antologi Cerpen
Karya 10 Penulis Cilik
Penerbit Noura Books
2012


Kumpulan Cerpen
Penerbit DAR! Mizan
2011


Kumpulan Cerpen
Karya 10 Penulis Cilik
Penerbit Lingkar Pena
2011


Kumpulan Cerpen
Karya 18 Penulis Cilik
Para Pemenang dan Nominator Lomba Cerpen 
Dalam Rangka Hari Anak Nasional 2011
Penerbit DAR! Mizan
2011

1.11.2012

YUHUUU AKHIRNYAAA!!

Sering baca banyak blog, jadi pengin punya sendiri. Tapi gimana ya, caranya? Aku kan gak tahu apa-apa tentang dunia perblog-an. Internet aja tahunya cuman email sama facebook...

Ah, coba-coba aja, siapa tahu bisa....kutakkk...kutikkk...cetakkk..cetikkk...heiiiii aku bisaaaaaa....!!!
(ecek-ecek siihhh...hehehe :p)

Terus...sekarang mau diisi apa yaaa? (bingung lagi).
Ntar dulu deh, mikir-mikir dulu. Siapa tahu nanti malam dapat wangsit...hehehe.