12.28.2015

MY NAME IS KAY



Kay turun dari boncengan Ayah dengan wajah cemberut. Ia langsung nyelonong masuk ke kamar dan membanting tubuhnya di kasurnya yang empuk. Di belakangnya, Ibu mengikutinya penuh tanda tanya.

“Ada apa, Kay?” tanya ibu lembut.

Kay tidak menjawab. Ia masih kesal dengan kejadian di sekolah tadi. Masa setiap guru di sekolahnya memanggilnya ‘Diandra Kecil’? Padahal ia kan punya nama sendiri. Kayana. Nama yang cukup indah juga, kan?

Para guru di sekolahnya memanggilnya ‘Diandra Kecil’, bahkan sejak ia masih duduk di bangku Taman Kanak Kanak. Ketika itu ia sering ikut Ayah menjemput Kak Diandra, kakaknya. Nah, sekarang, ketika Kay bersekolah di sekolah yang sama dengan Kak Diandra, para guru masih saja memanggilnya ‘Diandra Kecil’.