8.15.2012

Nonton TANAH SURGA ... KATANYA



Pengin ngajak anak-anak nonton film ini. Tetapi ternyata mereka sudah punya agenda sendiri, nonton dan bukber bersama teman-temannya. Ya, sudah, gak jadi nonton, deh. Sebagai gantinya, search di Google sinopsis film ini, dan harus puas dengan cerita mereka usai nonton. Huuuft ...

Sinopsis :

Hasyim, mantan sukarelawan Konfrontasi Indonesia Malaysia 1965 hidup dengan kesendiriannya. Setelah istri tercintanya meninggal, ia memutuskan untuk menikah dan tinggal bersama anak laki-laki satu-satunya yang juga menduda, Haris, dan dua orang anak Haris bernama Salman dan Salina.

Hidup di perbatasan Indonesia Malaysia membuat persoalan tersendiri, karena masih didominasi oleh keterbelakangan dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Masyarakat perbatasan harus berjuang setengah mati untuk mempertahankan hidup mereka, termasuk keluarga Hasyim. Namun kesetiaan dan loyalitasnya pada bangsa dan negara membuat Hasyim bertahan tinggal.

Haris, anak Hasyim, memilih hidup di Malaysia, karena menurutnya Malaysia jauh lebih memberi harapan bagi masa depannya. Dia juga bermaksud mengajak seluruh keluarga pindah ke Malaysia termasuk bapaknya. Salman yang dekat dengan sang kakek memilih tetap tinggal di Indonesia.

Astuti, seorang guru Sekolah Dasar di kota datang tanpa direncanakannya. Ia mengajar di sekolah yang hampir rubuh, karena setahun tidak berfungsi. Tak lama berselang, dr. Anwar, seorang dokter muda datang ke daerah itu, karena tidak mampu bersaing sebagai dokter professional di kota. Salman dan Salina gembira hatinya karena kedatangan guru Astuti dan dr. Anwar, yang oleh penduduk dikenal dengan sebutan dokter intel.

Ketika Hasyim sakit, dr. Anwar berusaha memberikan perwatan dan obat yang lebih rutin. Namun, keterbatasan sarana dan obat, membuat kondisi Hasyim memburuk. Dr. Anwar memutuskan membawa Hasyim ke rumah sakit kota. Dengan uang hasil kerja Salman, Hasyim dibawa pakai perahu. Mereka berangkat ditemani oleh Astuti dan dr. Anwar. Di tengah perjalanan nyawa Hasyim tidak tertolong. Ia meninggal bersamaan dengan pekik dan sorak sorai Haris atas kemenangan kesebelasan Malaysia atas Indonesia.

sumber : www.21cineplex.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar