Liburan tinggal seminggu lagi. Anak-anak sudah pada merengek
minta beli tas, karena tas mereka sudah rusak ritsluitingnya.
Jadilah, Minggu sore itu kami bertiga (saya, Thifal dan
Hasna) pergi ke Matahari Singosaren.
Anak-anak sudah hapal bagian tas di lantai 3. Tanpa menunggu saya, mereka
segera meluncur ke lantai 3. Begitu sampai di ujung tangga escalataor, mata
mereka tak berkedip menatap poster film Ambilkan Bulan, yang ternyata memang
baru diputar di Studio 2.
“Mau nonton itu?” tanya saya.
“Emang boleh?” Hasna balik bertanya.
“Hasna telepon Bapak dulu, deh. Boleh enggak nonton Ambilkan
Bulan?” saran saya.
Segera saja Hasna menghubungi bapaknya, dan detik berikutnya
wajahnya sumringah sembari berkata, “Boleh, kata Bapak.”
Jarum jam menunjukkan pukul
11.00 WIB. Kami putuskan untuk menonton yang jam 12.30 WIB.Jadi masih
ada waktu 1 jam untuk berburu tas sekolahnya anak-anak.
Lampu sudah dimatikan ketika kami masuk ke Studio 2.
Pertunjukan baru saja dimulai ....
Film Ambilkan Bulan bercerita tentang seorang gadis kecil
berusia 10 tahun bernama Amelia. Dia sangat kesepian, karena ibunya sibuk
bekerja sebagai Manager HRD, untuk memenuhi kebutuhan keluarga, setelah ayahnya
meninggal dunia.
Melalui dunia maya, ia berkenalan dengan Ambar, yang ternyata adalah sepupunya yang tidak pernah
dikenalnya.
Pada saat liburan
tiba, Ambar mengajak Amelia untuk berlibur ke desanya. Amelia senang sekali,
dia bersikeras untuk berlibur ke desa, meskipun ibunya sudah merencanakan
sebuah liburan di Pulau Bali.
Di desa Ambar itulah akhirnya Amelia bertemu dengan kakek,
nenek, paman, dan bibi yang selama ini tidak pernah dikenalnya. Ia juga bertemu
dengan teman-teman baru, yang bersama mereka akhirnya Amelia mengalami sebuah
petualangan yang menegangkan di Hutan Sentanu. Hutan yang terkenal angker
karena adanya sosok genderuwo bernama Mbah Gondrong.
Bagaimana kelanjutannya? Tonton sendiri ya .... Yang jelas,
menurut saya, Ambilkan Bulan adalah film yang sarat dengan pesan moral dan
wajib ditonton oleh anak-anak Indonesia.
Solo, 8 juli 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar